Bulan Ramadhan Ini Menyenangkan Bagiku (Oleh: Eka Nur Dita)
Bulan Ramadhan Ini Menyenangkan Bagiku
Bulan Ramadhan tahun ini sangat istimewa dan menyenangkan bagiku. Aku dapat melaksanakan
puasa selama sebulan penuh. Selain itu, aku juga dapat melaksanakan shalat tarwih berjamaah di
masjid dan membaca al-qur’an di rumah, meskipun tidak penuh selama malam bulan
Ramadhan.Alhamdulillah, bersyukur dan bersyukur. Masih dikaruniai kesehatan dan kebahagiaan
oleh Allah SWT. Memasuki Ramadan kedua di tengah Pandemi Covid-19, semoga Allah masih
senantiasa melindungi diri ini, keluarga, sahabat, dan saudara.Ramadan selalu membawa suasana
berbeda. Tentu saja, karena Ramadan adalah bulan suci, bulan yang dihormati dan ditunggu-tunggu
umat Islam. Bahkan aku yakin sahabat-sahabat yang berbeda keyakinan pun menghormati dan
merasakan suasana lain ketika Ramadan. Keindahan toleransi lebih terasa ketika Ramadan.Yang
membuat aku senang adalah keberhasilan melaksanakan puasa sebulan penuh. Sebelum memasuki
bulan puasa aku menyadari, betapa berat menjalankan puasa. Apalagi saat berpuasa kami sebagai
siswa akan belajar di sekolah satu minggu. Menerima pelajaran dari guru walaupun tidak seperti
belajar di luar bulan puasa. Kata guru, kami lebih banyak belajar soal keimanan dan ketaqwaan
(Imtaq).Yang jelas, ketika bulan Ramadhan tiba saya merasa senang sekali. Karena yang ada dalam
bayangan saya, Ramadhan identik dengan keramaian. Dari dulu sampai sekarang suasana kampung
di bulan Ramadhan menjadi lebih ramai dari biasanya. Ekonomi menjadi hidup. Kalau dalam bahasa
sekarang, konsumsi menjadi semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat dari menu berbuka.
Dengan niat dan tekad yang kuat, aku memulai hari pertama berpuasa. Lapar dan haus
menyerang bukan main. Badanku jadi terasa lemas. Aku segera tidur siang setelah shalat Zhuhur.
Ternyata aku terbangun menjelang shalat Asyar.Akhirnya aku berhasil melewati hari pertama puasa
dengan baik ketika azan tanda berbuka puasa telah berkumandang.Malam harinya, aku shalat tarwih
pertama di masjid. Sangat ramai orang shalat tarwih di malam pertama Ramadhan itu. Tak lupa
membawa buku agenda ramadhan dan mencatat inti sari ceramah yang disampaikan ustad setelah
shalat Isya dan menjelang shalat tarwih. Hari demi hari kulewati bulan puasa dengan baik. Setiap
aktivitas bulan ramadhan pun kuusahakan untuk mengikutinya. Belajar di sekolah selama dua
minggu. Shalat tarwih berjamaah di masjid, mendengar dan mencatat isi ceramah di buku agenda
Ramadhan. Dan beberapa malam di antaranya aku sempatkan membaca al qur’an di rumah.
Comments
Post a Comment