Ramadan Penuh Cerita (Oleh: Nadilla)
Ramadan penuh cerita
Puasa kali ini terasa sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Semakin banyak masjid-masjid yang mulai menyelenggelarakan salat berjamaah, termasuk salat tarawih yang biasanya tidak diselenggarakan sepanjang Ramadan pada tahun 2020 hingga tahun 2021. Dan juga seperti kegiatan kajian Al-qur'an dan aktifitas keagamaan lainnya yang dulunya tidak diselenggarakan sekarang sudah mulai banyak dilakukan lagi selama Ramadan tahun 2022, sekarang juga terlihat para pedagang yang berbaris di pinggir jalan untuk menjual makanan berbuka puasa ataupun sahur. Orang-orang yang membagikan takjil di pinggir jalan pun sudah mulai terlihat lagi setelah sekian lamanya. Dan juga acara berbuka puasa bersama yang dulunya jarang dilakukan sekarang juga sudah mulai dilakukan di masjid-masjid terdekat. Dan acara-acara besar keagamaan yang dulunya dilaksanakan secara daring, sekarang sudah dilaksanakan secara luring dan melibatkan orang banyak, walaupun masih harus menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia. Seperti menggunakan masker, tidak melepas masker kecuali saat sedang makan atau minum, menjaga jarak, mencuci tangan dan mandi setelah bertemu orang banyak.
Semenjak pemerintah Indonesia mengumumkan adanya kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia, kehidupan tidak lagi sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Pada awalnya, masyarakat dengan tenang menanggapi informasi yang beredar. Namun lambat laun informasi tentang virus itu semakin tak terbendung dan membuat masyarakat semakin panik dan cemas terhadap kebenaran berita tentang virus Covid-19 tersebut, dan karena itu pula harga masker, antiseptik, cabai, minyak goreng dan bahan-bahan pokok lainnya melambung tinggi sampai dengan sekarang, dan juga tidak ada penurunan harga dari pemerintah. Pemerintah lupa bahwa masih banyak masyarakat yang tidak beruntung secara ekonomi. Bahkan dari sebelum virus Covid-19 datang ke Indonesia mereka sudah harus berjuang di luar rumah untuk mencari nafkah agar bisa bertahan hidup. Di dalam kondisi sakit pun mereka harus tetap keluar rumah untuk bekerja. Dan juga karena pekerjaan mereka yang tidak bisa dilakukan di dalam rumah, seperti tukang becak, ojek, pedagang keliling dan lain sebagainya. Oleh karena itu sempat diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM) dan kampanye ini tidak terlalu ampuh di tengah kondisi masyarakat menengah ke bawah yang tidak memungkinkan untuk melakukan semua aktivitas dari rumah.
Comments
Post a Comment