Ramadhan di Masa Pandemi (Oleh : Bella wahyu bidahariani)



Ramadhan di Masa Pandemi
Oleh : Bella wahyu bidahariani

    Bulan Ramadhan tahun ini terasa berbeda karena berada di tengah pandemi covid-19.
Pada masa pandemi ini ada beberapa protokol kesehatan yang harus di jaga seperti
dilarang datang ke tempat yang banyak orang, harus menjaga jarak dengan orang lain,
memakai masker jika berada di luar rumah, mencuci tangan, dan menggunakan
handsanitizer. Pada hari pertama saya tidak ikut serta menjalankan ibadah puasa karena
sedang mengalami menstruasi, hal yang biasa terjadi pada wanita setiap satu bulan ini
merupakan salah satu alasan mengapa wanita tidak bisa menjalankan ibadah puasa
penuh dari hari pertama hingga hari terakhir. Saya terbangun pada waktu subuh karena
merasakan nyeri pada bagian perut dan saat beranjak dari tempat tidur betapa
terkejutnya saya ternyata sudah terdapat noda merah pada seprai, saya bergegas
melepas seprai tersebut dan menaruh nya di mesin cuci dan setelahnya saya pun segera
membersihkan diri. Lalu setelah selesai saya mulai dengan mengganti seprai tempat tidur
dengan yang bersih, memisahkan seprai yang terkena noda dengan baju kotor yang lain
karena harus di cuci terpisah, saya mengambil ember dan sabun lalu menggosok
perlahan di bagian yang terdapat noda hingga tidak ada lagi noda yang tersisa dan
membilas nya dengan air mengalir lalu menjemur nya di halaman belakang rumah. Cuaca
pada saat itu sangat cerah, terik matahari akan membuatnya lebih cepat kering. Karena
saya tidak puasa, saya bersiap untuk melakukan pekerjaan rumah mulai dari menyapu
lantai bagian dalam dan luar, mengepel lantai, mencuci piring, lalu menyetrika baju
sekolah. Usai melakukan perkerjaan rumah saya beristirahat sejenak lalu karena di rumah
hanya saya dan adik kedua saja yang tidak berpuasa maka sudah menjadi kewajiban
untuk menyiapkan makanan, jujur saja saya tidak terlalu pandai memasak jadi ibu
menyuruh saya untuk menghangatkan lauk yang ibu masak saat sahur dan berkata pada
saya untuk membuat apa yang ingin saya makan.

    Pada sore hari adik pertama saya hendak menyapu lantai lalu saya berkata padanya
biar saya saja yang melakukannya tetapi adik saya bilang sangat ingin menyapu karena itu
memang pekerjaan yang biasa adik saya lakukan jika sore hari. Ibu bilang tidak apa-apa
jika adik ingin menyapu asal tidak membuat dirinya kelelahan saya pun turut membantu
untuk menyapu pada bagian luar rumah karena banyaknya daun membuat halaman
rumah kelihatan tidak bersih, setelah selesai saya pun membantu ibu di dapur memasak
untuk lauk berbuka puasa. Ayah saya juga sedang memotong ranting pohon yang sudah
panjang melewati batas jalan, karena jika tidak di potong itu akan menghambat para
pengendara sepeda motor. Meskipun dalam masa pandemi ini tetapi sikap gotong
royong yang dilakukan di lingkungan rumah tetap terjaga, saya sangat senang jika bisa
menyelesaikan pekerjaan rumah bersama-sama. Pesan moral yang dapat diambil dari
cerita saya adalah tetap menjaga protokol kesehatan dan juga jangan sampai semangat
gotong royong kita pudar terlebih lagi di lingkungan rumah kita sendiri. Semoga masa
pandemi ini cepat usai sehingga kita semua bisa berkumpul lagi dengan teman atau
keluarga jauh kita.


Comments